GERAKAN KOPERASI MENJAWAB TANTANGAN REGULASI; SEBUAH REFLEKSI DAN PENYIKAPAN

Sejak diterbitkannya UU No. 4 Tahun 2023 Tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan dan aturan turunannya Permenkop No. 8 Tahun 2023, dunia koperasi Indonesia dihadapkan pada pilihan fundamental (self declare): memilih status close loop atau bertransformasi menjadi open loop. Dalam konteks ini, koperasi perlu kembali menegaskan tujuan dasarnya yaitu berfokus pada kesejahteraan anggota sehingga sejatinya koperasi semua close loop kecuali non simpan pinjam, jika ada koperasi melayani non anggota maka sebenarnya jati diri koperasinya masih kurang kuat atau baiknya memilih badan hukum lainnya.

Moh Faishol Chusni Kepala Lembaga Pendidikan Perkoperasian (LAPENKOP) Wilayah Jawa Timur

Regulasi ini mengingatkan kita bahwa koperasi adalah entitas yang dinamis dan mampu beradaptasi. Apa pun pilihan yang diambil—close loop atau open loop—kuncinya adalah tetap berpegang pada nilai-nilai koperasi: keadilan, kesetiakawanan, dan kemandirian. Dengan semangat perbaikan dan inovasi, koperasi Indonesia dapat memperkuat jati dirinya sekaligus meraih posisi yang lebih strategis dalam perekonomian nasional.

Masalah menjadi muncul ketika koperasi mendeklarasikan close loop tapi hasil indikasinya malah keluar open loop sementara banyak yang tidak mengetahui masalahnya kenapa menjadi open loop. Kondisi inilah menimbulkan kekecewaan, kepanikan bahkan kemarahan. Berbagai regulasi terbaru dari usaha simpan pinjam ini dirasakakan memang sangat mengejutkan dan membuat sulit situasinya tetapi sebaiknya tidak perlu diratapi, mari hadapi dengan tegak kepala. Sembari terus sikap kritis kepada pemerintah dan membangun dialog konstruktif untuk memastikan kebijakan yang diambil mendukung ekosistem koperasi yang sehat, gerakan koperasi secara internal harus membuka diri untuk bertransformasi lebih visioner kedepan.

Melihat kondisi saat ini, diskursus, kekhawatiran dan ketidakjelasan menggelayut insan koperasi khususnya KSP/KSPPS dan USP/USPPS yang dinayatakan open loop. Untuk itu, Ijinkan kami melihat pada sudut pandang positif dan produktif, yaitu karena aturan ini sudah diterapkan (sembari mengawal RUU Perkoperasian) mari menjadikan situasi ini sebagai momentum berharga untuk introspeksi, perbaikan, dan pengembangan koperasi kedepan.

Bagi Koperasi yang memilih untuk tetap close loop tetapi terindikasi open loop masih memiliki waktu untuk memperkuat jati dirinya dan tata kelolanya setidaknya sampai dengan bulan Juni 2025 untuk melakukan perbaikan pada upaya :

1. Mengoptimalkan Keanggotaan

Pastikan keanggotaan tidak hanya formalitas, tetapi menjadi komunitas aktif yang saling mendukung. Dokumentasi keanggotaan harus dilakukan dengan rapi, jelas dan terverifikasi dokumennya dalam buku daftar anggota, antara lain:

  1. Anggotanya
  2. NIK KTP nya
  3. tanda tangan/cap jempolnya
  4. Tanggal masuknya
  5. Simpanan pokok dan wajib
  6. Daftar bukti penerimaan SHU nya
  7. Jika meminjam bukti pinjaman (nilai dan sisa pinjamannya)
  8. Jika perlu cantumkan pendidikan apa yang pernah diberikan koperasi kepada anggota

2. Memperbaiki Pola Usaha

Fokus pada kebutuhan anggota dan inovasi layanan untuk menjaga relevansi. Pastikan usaha yang dijalankan sebagai berikut:

  1. hanya fokus melayani anggota
  2. jika menggunakan aplikasi (software) sifatnya internal koperasi
  3. tidak berusaha dalam sektor jasa keuangan (asuransi, leasing, investasi dst)
  4. Pastikan koperasi sudah memiliki izin usaha simpan pinjam

3. Menguatkan Sumber Pembiayaan

Kembangkan sumber daya internal dan kelola dana dengan lebih profesional. Kita tunjukkan bahwa komposisi modal kita didominasi sumber internal bukan sumber luar

4. Menegakkan Prinsip Demokrasi

Tingkatkan partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan. Dorong anggota untuk terlibat dalam pengambilan keputusan dan aktivitas koperasi. Partisipasi ini menjadi elemen penting dalam mewujudkan pengelolaan koperasi yang demokratis dan akuntabel.

5. Pendidikan anggota yang kontinyu

Pendidikan anggota prinsip yang harus konsisten dilakukan untuk meningkatkan kapasitas SDM anggota dalam rangka menciptakan sense of belonging dan kesejahteraan bagi anggota. Proses pendidikan tidak hanya wajib, tetapi mutlak. Anggota harus memahami hak, kewajiban, dan manfaat menjadi bagian dari koperasi, sehingga tercipta keanggotaan yang aktif dan produktif. Jangan pernah menuntut anggota aktif dan produktif jika pendidikan anggota sebagai hak mereka tidak pernah diberikan. Ibarat kita menuntut anak kita pintar tapi orangtuanya tidak mau membiayai sekolah anak-anaknya.

Sedangkan bagi koperasi yang memilih open loop dengan kesadaran penuh, maka tentu ada tantangan dan peluang besar juga menanti. Dengan usaha yang lebih beragam pada sektor jasa keuangan serta berada di bawah pengawasan OJK, koperasi dapat menjangkau pasar lebih luas, meningkatkan kredibilitas, dan bersaing di sektor keuangan modern. Koperasi harus segera menyiapkan dirinya secara matang dalam aspek transparansi, manajemen risiko, dan inovasi produk keuangan yang mempunya daya saing dan layanan paripurna yang tinggi.

Insan Koperasi: Dilahirkan untuk Tangguh dan Pantang Menyerah

Sebenarnya para insan koperasi terkondisikan sebagai individu yang tangguh, yang selalu berpegang pada prinsip solidaritas dan kesetiakawanan. Karena niat awal ketika mendirikan koperasi adalah semangatnya adalah saling tolong menolong (mutual giving), sehingga di tengah tantangan ini, saya pastikan mereka tidak akan menyerah, melainkan bangkit dengan semangat baru untuk menjadikan koperasi sebagai tonggak kebangkitan ekonomi rakyat.

Untuk itu, Insan koperasi agar semakin kuat harus terus  menggalang kolaborasi antar sesama koperasi dan elemen gerakan koperasi lainnya maupun dengan stakeholder apapun. Kolaborasi ini menjadi faktor kunci dalam dunia modern untuk menghadapi persaingan global sekaligus membuktikan bahwa koperasi adalah kekuatan bersama yang matang dan mandiri. Jangan pernah merasa paling kuat paling hebat sendiri, karena sekuat apapun bisnis di zaman sekarang pasti memiliki titik tergantung pada lainnya.

Momentum untuk Bangkit

Hari-hari ini, pelaku koperasi sedang diuji sejarah. Apakah akan menjadi tonggak kebangkitan koperasi Indonesia yang baru, atau malah menjadi tonggak kemunduran? Jawabannya ada pada tekad, kerja keras, dan solidaritas kita bersama.

Gerakan koperasi tidak akan pernah menyerahkan nasib koperasi Indonesia kepada pihak lain. Mari kita berdiri tegak, menunjukkan kedewasaan dan kehebatan koperasi Indonesia dalam situasi apa pun. Dengan semangat perbaikan, inovasi, dan kolaborasi, mari kita jadikan koperasi sebagai kekuatan ekonomi yang digdaya dan berdaya saing tinggi. Sekali lagi, di tengah dinamika ini, koperasi perlu memandang regulasi (tanpa menghilangkan sikap kritis) apapun dampaknya sebagai pendorong transformasi, bukan sebagai hambatan. Demikianlah tekad gerakan koperasi Indonesia.

 

Ditulis oleh :

*Moh Faishol Chusni

Kepala Lembaga Pendidikan Perkoperasian (LAPENKOP) Wilayah Jawa Timur

Ketua Umum Dekopin Bambang Haryadi Gelorakan Kebangkitan Koperasi dalam Breakthrough Forum Lapenkop Jatim

Surabaya, 13 Januari 2025 – Dalam acara “Breakthrough Forum Nasional” bertema Modernisasi & Paradigma Baru Koperasi Indonesia, Peningkatan Kemampuan SDM Melalui Upskilling, Reskilling dan New Skilling yang diadakan oleh LAPENKOP Wilayah Jawa Timur dengan dukungan penuh Dekopinwil Jawa Timur, kembali menegaskan perannya sebagai motor utama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) gerakan koperasi di Indonesia.

Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Umum DEKOPIN, Bapak Bambang Haryadi, yang juga menjadi keynote speaker. Dalam pidatonya yang inspiratif, Bambang Haryadi menekankan pentingnya modernisasi koperasi di Indonesia dengan langkah-langkah nyata. “Kita harus bersama-sama menegakkan marwah koperasi. Trust publik adalah kunci agar koperasi memiliki peran strategis dalam mewujudkan koperasi yang modern dan unggul,” tegas Bambang. Ia juga menyoroti bahwa koperasi Indonesia harus menjadi lembaga yang sejajar dengan badan usaha lainnya. Dengan visi besar dan kepemimpinan yang solid, Bambang Haryadi berkomitmen untuk membawa koperasi Indonesia menuju transformasi yang lebih baik.

Bambang juga menekankan perlunya membangun kepercayaan publik melalui pendekatan inovatif seperti upskilling, reskilling, dan new skilling. “UMKM harus dipayungi oleh koperasi sehingga bisa tumbuh bersama. LAPENKOP adalah institusi yang dapat menggerakkan sinergi ini,” tambahnya. Beliau mengajak seluruh elemen gerakan koperasi untuk bersatu dan meninggalkan sekat golongan demi kejayaan koperasi Indonesia.

Ketua Harian DEKOPIN, Priskhianto, menyampaikan bahwa koperasi harus terus berinovasi agar koperasi tetap relevan dan diminati oleh anak muda. “Koperasi harus reborn dan rebound tanpa kehilangan jati dirinya, dan LAPENKOP memiliki peran penting untuk mewujudkan hal itu,” katanya.

Sejalan dengan hal tersebut, dalam sambutannya, Ketua DEKOPINWIL Jawa Timur, Slamet Sutanto, mengungkapkan bahwa salah satu fungsi Dekopin adalah adalah edukasi, maka Dekopinwil Jawa Timur sangat concern  dalam mengembangkan SDM koperasi. “LAPENKOP Jatim kita tugaskn untuk menjadi lembaga yang dipercaya menjalankan fungsi edukasi dalam meningkatkan kualitas SDM gerakan koperasi agar lebih kuat dan relevan dengan kebutuhan zaman,” katanya.

LAPENKOP, singkatan dari Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Koperasi, telah lama menjadi institusi yang diandalkan untuk memberikan layanan pendidikan, pelatihan, pendampingan, dan konsultasi bagi koperasi di seluruh Indonesia. Dalam forum ini, Kepala LAPENKOP Wilayah Jatim, Moh. Faishol Chusni, menyampaikan kesiapan Lapenkop Jatim memiliki para Pelatih Pemandu serta tenaga ahli untuk mendukung secara konsisten peningkatan SDM koperasi menuju koperasi yang lebih modern dan profesional.

“Breakthrough Forum ini adalah media virtual yang kami gagas untuk membantu gerakan koperasi di seluruh Indonesia menerobos segala hambatan dalam pengembangan koperasi ke depan, ” ujar Faishol. Ia sangat senang bahwa acara ini berjalan dengan luar biasa dan dihadiri lebih dari 700 peserta secara virtual dari berbagai elemen gerakan koperasi, termasuk ketua DEKOPINWIL dan DEKOPINDA, pengurus koperasi, akademisi, hingga aktivis koperasi mahasiswa (KOPMA) dan siswa (KOPSIS). Forum ini diharapkan menjadi langkah awal konkret untuk menembus hambatan demi memajukan koperasi Indonesia.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ketua Umum, Ketua Harian, Ketua Dekopinwil Jatim dan semua pihak yang terus mendukung berbagai kegiatan Lapenkop Jatim, pihaknya akan terus berusaha memberikan layanan yang profesional dan ekosistem pengembangan SDM yang mudah, dekat dan berkualitas. LAPENKOP Jatim berkomitmen untuk terus menjadi mitra terpercaya dalam mencetak SDM koperasi yang unggul.

Mau koperasi tampil beda dan lebih professional, Ikuti Sunday Training : Rebranding Koperasi, Wajah Baru Semangat baru

Koperasi kini tidak hanya sekadar wadah ekonomi, tetapi juga simbol modernitas, profesionalisme, dan semangat baru! Untuk mendukung transformasi koperasi Indonesia, LAPENKOP JATIM kembali menghadirkan Sunday Training Batch 8 dengan tema “Rebranding Koperasi: Wajah Baru, Semangat Baru.”

Kepala Lembaga Pendidikan Perkoperasian, Moh Faishol Chusni mengatakan bahwa di tahun 2025 Koperasi Indonesia harus benar-benar tampil beda, ” Jika ingin koperasi mengubah citra koperasi menjadi lebih profesional dan menjadikan koperasi Anda pusat inovasi dan kebanggaan, maka harus mulai berubah, mulai dari tampilan depannya, Koperasi Wajah Baru semangat baru. Dengan tampilan baru insyaAllah rejeki baru akan datang” Tegasnya.

Acara yang dirancang khusus bagi para pelaku koperasi, praktisi, dan generasi muda yang ingin membawa koperasi ke level yang lebih ditinggi akan diisi dengan materi yang komprehensif, peserta akan diajak menggali:
✅ Visi baru KOPERASI Indonesia untuk menghadapi tantangan era modern.
✅ Strategi branding yang mencakup desain visual dan tagline menarik untuk koperasi.
✅ Langkah-langkah konkret melakukan rebranding koperasi, agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman.

💡 Detail Acara:
📆 Tanggal: Minggu, 12 Januari 2024
⏰ Waktu: 07.30 – 12.00 WIB
🌐 Tempat: Live on Zoom Meeting

Pembicara Inspiratif

🤵 Novi Rismanto – Brand Communication Consultant
🤵 Moh. Faishol Chusni – Kepala LAPENKOPWIL JATIM & Konsultan Koperasi Nasional

Melalui pelatihan ini, LAPENKOP JATIM ingin menginspirasi koperasi untuk tampil lebih modern, berdaya saing, dan profesional. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari perubahan besar koperasi Indonesia!

Fasilitas Eksklusif

🎓 E-certificate
💬 Konsultasi online pasca training

Open chat
Ada yang bisa kami bantu
Hallo, ada yang bisa kami bantu ?